Rabu, 15 Agustus 2018

Ketua RUC : AYO, RAPATKAN BARISAN



Ketua Robert Usman Centre (RUC) H. Saroh bin Afandi mengajak seluruh tim jaringan untuk merapatkan barisan.


Meski Pemilu masih 8 bulan lagi, namun kerja-kerja konsolidasi jaringan Robert Usman Centre (RUC) sudah hampir mencapai target. Sudah lebih dari 70 persen wilayah di Kecamatan Ciputat telah terisi jaringan Robert Usman Centre. Bahkan, jumlah tim tingkat RT yang bergabung pun sudah jauh melebihi angka target yang telah ditetapkan.

“Alhamdulillah, pertumbuhan jaringan RUC terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil ini tentu saja patut kita syukuri dan perlu kita jaga dengan baik hingga di hari H nanti. Setelah jaringan RT ini sudah selesai, maka kita akan masuk pada tahap selanjutnya, yakni mobilisasi jaringan calon pemilih,” ujar H. Saroh.

Ia menambahkan, dirinya sangat optimis bahwa target pengembangan jaringan RT ini dapat selesai dalam dua bulan ke depan atau pada sebelum akhir Oktober nanti. Setelah itu, sambung H. Saroh, kita masih punya banyak waktu untuk memobilisasi calon pemilih dari RT ke RT.

“Artinya, tugas pokok kita akan segera dimulai sesuai dengan target suara yang telah ditetapkan untuk mengantarkan HM. Robert Usman, SE, M.Si ke kursi DPRD Kota Tangerang Selatan. Karena itu mari kita rapatkan barisan agar apa yang telah kita rencanakan jauh-jauh hari ini dapat tercapai sesuai harapan,” tandas H. Saroh.

# Sammy / RUC           



Senin, 13 Agustus 2018

BAKAL CALON LEGISLATIF KOTA TANGSEL 685 ORANG


H. Mohamad Robert Usman, SE, M.Si. tercatat sebagai Bacaleg Partai Golkar Kota Tangsel nomor urut 5.


KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menetapkan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPRD Kota Tangsel untuk Pemilu 2019. Dalam surat pengumuman bernomor 40/PL.01.4-PU/3674/KPU-Kot/VIII/2018, tanggal12 Agustus 2018, tercatat sebanyak 685 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Kota Tangsel sebagai peserta pemilu 2019.

Jumlah itu berasal dari Bacaleg 16 partai politik peserta Pemilu, di mana 9 parpol lolos dengan 50 Bacaleg dan 7 parpol di bawah 50 orang, dengan jumlah Bacaleg terkecil adalah Partai Garuda. Dari catatan itu, H. Mohamad Robert Usman, SE, M.Si, tercatat sebagai Bacaleg dari Partai Golkar dengan nomor urut 5 untuk Daerah Pemilihan Kota Tangsel 1 (Kecamatan Ciputat).

“Saya bersyukur tahapan ini dapat dilaksanakan KPU Kota Tangerang Selatan sesuai dengan jadwal hingga para Bacaleg dan masyarakat dapat mengetahui secara pasti tentang calon anggota DPRD di kota ini,” ujar HM. Robert Usman. Pengumuman penetapan DCS ini, tambah Robert, sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Dalam dokumen Pakta lntegritas, seluruh Partai Politik menyatakan bahwa dalam proses seleksi bakal calon menjamin seluruh bakal calon yang diajukan memiliki integritas dan komitmen yang tinggi untuk tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau melakukan pelanggaran hukum. Selain itu para bakal calon juga bukan merupakan mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual terhadap anak dan/atau korupsi. Artinya, jika terdapat bakal calon yang demikian maka bersedia dikenai sanksi administrasi berupa pembatalan bakal calon. Demikian bunyi salah satu baris surat pengumuman yang ditandatangani oleh Ketua KPU Kota Tangsel Bambang Dwitoro.

Terhadap Daftar Calon Sementara ini, masyarakat dapat menyampaikan masukan dan/atau tanggapan ke KPU Kota Tangerang Selatan. Masa penyampaian masukan dan/atau tangggapan ini dapat dilakukan antara tanggal 12 hingga 21 Agustus 2018. Masyarakat dapat menyampaikannya ke Kantor KPU Kota Tangerang Selatan di Jalan Buana Kencana Sektor Xll No.12 Blok E1 Perumahan BSD City.

Data jumlah Bacaleg Kota Tanerang Selatan


# Max / RUC


Kamis, 09 Agustus 2018

MEMBANGUN JARINGAN PEMILIH CERDAS



Pemilih cerdas berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani.


PEMILU adalah sebuah momen penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Dari sebuah Pemilu itulah lahir pemimpin dan wakil rakyat yang nantinya akan menentukan daerah atau bangsa ini mau dibawa kemana. Sebab itu, Pemilu harus ditempatkan sebagai sebuah momen untuk melakukan perbaikan. Maka upaya yang perlu dilakukan adalah dengan membangun jaringan pemilih cerdas. Hal itulah yang sejak akhir tahun lalu telah dilakukan tim Robert Usman Centre (RUC), dalam konteks pemilihan legislatif di Kota Tangerang Selatan.

Untuk mendapatkan wakil rakyat yang berkualitas, tentu saja pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Memilih dengan cerdas berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat adalah ketika kita memilih dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dan sebagainya. Lalu, memilih dengan hati nurani berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya dan keterampilan profesional yang dimilikinya. 

Bagaimana cara memilih dengan cerdas dan berkualitas?. Pertama, kenali dulu calonnya. Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya pemilih mengenal dan mengetahui riwayat hidup calon dan partai politik yang mengusungnya. Pengenalan riwayat hidup calon tersebut dapat berhubungan dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, aktifitas dalam masyarakat, dan juga pribadi yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari bersama-sama dengan masyarakat. Artinya, Anda perlu mengetahui tentang sosok HM. Robert Usman, SE, M.Si, sebagai calon wakil rakyat yang akan dipilih untuk Daerah Pemilihan Ciputat.

Secara singkat, HM Robert Usman adalah Caleg dari Partai Golkar, berpendidikan Strata 2, aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, serta pernah menjadi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (2009-2014). Selama menjadi anggota legislatif, HM Robert Usman dikenal sebagai sosok yang snagat mudah ditemui warga, baik untuk sekadar mengobrol maupun mengatasi persoalan lingkungan.

Kedua, ketahui visi dan misinya. Visi merupakan komitmen atau cita-cita seorang caleg yang ingin dicapai ketika terpilih pada Pemilu. Dari sebuah Visi-Misi dapat diketahui “apakah caleg yang dimaksud dapat berfikir secara konseptual atau tidak”. Sebab, apabila caleg tidak dapat berfikir secara konseptual, maka patut dipertanyakan kemampuan mereka dalam mengemban amanah penyelenggara negara dan pemerintahan.

Visi HM. Robert Usman adalah menjadi sosok anggota DPRD yang berintegritas hingga dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan. Sementara Misi merupakan lanjutan dari Visi atau alasan mendasar eksistensi dari Visi. Setidaknya ada 3 poin penting Misi dari HM. Robert Usman, yang intinya adalah: (1) Menjadi anggota DPRD yang mengawal bahwa program pemerintah harus menempatkan masyarakat sebagai sumber utama pengembangan daerah; (2) Menjadi anggota DPRD yang mengawal pemberdayaan potensi serta partisipasi masyarakat dalam setiap program pembangunan; dan (3) Menjadi anggota DPRD yang selalu siap melakukan pertemuan dengan konstituen dan masyarakat secara periodik.

Ketiga, pastikan memilih dengan benar di TPS. Ketika hari pemungutan suara, para pemilih harus mengenali surat suara yang akan dipergunakan dalam Pemilu 2019 nanti. Surat suara yang digunakan pada Pemilu 2019 ada 5 lembar, di antaranya; lembaran untuk DPRD Tingkat Kabupatan/Kota, DPRD Tingkat Provinsi, DPR RI, DPD RI, dan Presiden. Untuk memilih HM. Robert Usman, Anda dapat menemukannya di lembaran DPRD Tingkat 2 Kota Tangerang Selatan.    

Untuk diketahui, proses demokrasi tidak berhenti sampai selesainya Pemilu. Proses ini akan terus berlanjut: apakah hasil Pemilu ini dapat berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat banyak atau tidak. Karena itu kecermatan dan kecerdasan pemilih dalam Pemilu merupakan sesuatu yang sangat penting. Kesalahan dalam menentukan pilihan akan mengakibatkan terpilihnya orang-orang yang tidak tepat untuk mengemban tugas-tugas legislatif hingga berakibat buruk bagi kehidupan masyarakat.

Mari bergabung dengan Robert Usman Centre: bersama menjadi Pemilih Cerdas.

# Tim RUC




Senin, 23 April 2018

FILOSOFI “PEMILIH BERDAULAT NEGARA KUAT”



Pada Pemilu 2019 ini, KPU memilih tagline “Pemilih Berdaulat Negara Kuat”. Apa makna yang terkandung dalam kalimat tersebut?. Berikut penjelasan atas filosofi tagline “Pemilih Berdaulat Negara Kuat” yang disosialisasikan KPU melalui berbagai media promosi.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara menyatakan dengan tegas bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan pada kedaulatan rakyat. Makna kedaulatan berada di tangan rakyat yaitu rakyat memiliki kedaulatan, tanggungjawab, hak dan kewajiban secara demokratis untuk memilih pemimpin yang akan membentuk parlemen dan pemerintahan. Kedaulatan rakyat tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Dalam sistem politik demokratis, perbedaan kepentingan adalah sebuah keniscayaan, lumrah dan manusiawi. Apalagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam baik agama, suku, budaya dan bahasa.

Pemilu merupakan sarana untuk mengkontestasikan gagasan dan kepentingan yang beragam tersebut secara damai dan beradab.Karena itu, Pemilu tidak boleh menjadi sumber konflik, justru Pemilu harus menjadi sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemilih memiliki peran strategis dan fundamental dalam membentuk parlemen dan pemerintahan yang kapabel, kredibel dan berintegritas. Karena itu, pemilih dalam menunaikan hak konstitusionalnya harus berdasarkan pada rasionalitas dan kesukarelaan. Pemilih harus benar benar berdaulat atas setiap pilihannya. Pilihan pemilih tidak boleh terdistorsi dan terciderai oleh aspek-aspek yang artifisial seperti primordialisme, pragmatisme dan politik transaksional.

Sudah saatnya demokrasi kita bertransformasi dari aspek prosedural menuju aspek substansial. Demokrasi kita harus mampu menjawab cita-cita kesejahteraan, pemerataan dan keadilan. Bekerjanya demokrasi substansial harus ditopang oleh parlemen dan pemerintahan terpilih yang profesional, transparan dan akuntabel. Pemerintahan akan bekerja dengan baik dan konsisten sesuai mandat konstitusi jika mendapat dukungan, kepercayaan dan pengawasan dari rakyat.

Terkait dengan hal ini, HM. Robert Usman menyatakan bahwa dirinya sangat sepakat dengan materi tagline KPU pada Pemilu 2019 ini. “Masyarakat memang perlu diingatkan bahwa salah satu fungsi pokok dari Pemilu—selain sebagai sarana pembelajaran politik bagi masyarakat—juga yang tak kalah pentingnya adalah untuk memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa," kata Wakil Bendahara Partai Golkar Kota Tangerang Selatan ini.

Artinya, ketika konsep itu tidak sungguh-sungguh dipahami dengan baik oleh warga, maka jangan heran bila kemudian negara menjadi lemah pasca-Pemilu. “Tentu saja hal itu tidak kita inginkan bersama. Mari kita jadikan Pemilu 2019 ini sebagai tonggak sejarah dalam perpolitikan kita bahwa Pemilu mampu menjadi momen untuk memperkokoh persatuan bangsa,” tandasnya.     

# Max / RUC  


   

Rabu, 18 April 2018

KPU TANGSEL LAKSANAKAN PENDATAAN PEMILIH



Sebanyak 18.985 rumah akan didatangi petugas untuk melakukan pendataan daftar pemilih.


Untuk memastikan tingkat akurasi data pemilih pada Pemilu 2019, KPU Kota Tangerang Selatan, Senin (16/4/2018) telah memulai program pendataan dan pencocokan data pemilih, atau yang biasa disebut dengan istilah “Coklit”. Kegiatan yang juga dilaksanakan secara serentak se-Indonesia itu dilakukan dengan metode door to door hingga 16 Mei 2018.

Terkait dengan program ini, KPU Kota Tangsel, sedikitnya telah menyiapkan 3.905 orang petugas Coklit, yang terdiri dari 3.797 Pantarlih, 162 orang PPS, 21 orang PPK dan KPU Kota Tangsel 5 orang. Para petugas tersebut akan disebar di 7 kecamatan di Kota Tangsel untuk mendatangi sekitar 18.985 rumah yang dipilih secara acak sebagai bagian dari pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT) jelang Pileh dan Pilpres 2019 mendatang.

Dari data yang dihimpun tim RUC, setidaknya terdapat 929.157 daftar pemilih sementara yang merupakan sinkronisasi dari data Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, yang mencapai 881,382 pemilih.

Menurut HM. Robert Usman, yang kebetulan rumahnya didatangi petugas Coklit dari Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat pada hari pertama, dirinya memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KPU Tangsel atas pelaksanaan pemutakhiran data pemilih ini.

“Semoga proses ini berjalan lancara dan sesuai dengan harapan KPU. Sebab, hal ini menjadi sangat penting mengingat lewat proses Coklit inilah akan terjadi upaya perbaikan data pemilih, mencatat pemilih baru, serta mencoret pemilih yang tidak memenuhi syarat," ucap Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangsel ini.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam menghasilkan data pemilih yang berkualitas, dan menjadikan pelaksanaan Pemilu 2019 menjadi lebih dapat dipercaya dan memiliki legitimasi yang kuat.

"Kita sebagai warga negara harus menjadikan momen Pemilu 2019 ini untuk mengubah pola pikir kita tentang makna sebuah pemilihan. Artinya, inilah saatnya kita berdiri tegak sebagai pemilih yang berdaulat dan cerdas agar kita dapat memiliki wakil rakyat yang lebih baik ke depannya," tandas HM. Robert Usman.


# Max / RUC


Sabtu, 31 Maret 2018

MENGEMBANGKAN JARINGAN SEKALIGUS EDUKASI


SUDAH LEBIH DARI 60% JARINGAN ROBERT USMAN CENTRE (RUC) TERBENTUK


Setelah beberapa minggu sebelumnya proses pengembangan jaringan dilakukan di Sekretariat Robert Usman Centre (RUC) di Kawasan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, kini tim pemenangan HM. Robert Usman, SE, M.Si mulai menyambangi beberapa wilayah konstituen.

Kamis malam (29/03/2018), Tim RUC diundang oleh pengurus lingkungan Perumahan Ciputat Baru, Kelurahan Sawah. Di tempat ini, sosok HM Robert Usman memang sudah tak lagi asing. Sebab, ketika menjabat sebagai anggota DPRD periode 2009-2014, HM. Robert Usman merupakan satu-satunya legislator yang selalu mendampingi warga setempat untuk mencari solusi soal banjir di lingkungan perumahan tersebut.

Perumahan Ciputat Baru, Kelurahan Sawah.
Atas inisiatif dan dorongan Robert Usman, akhirnya sungai yang mengalir membelah kawasan hunian itu dibangun turap oleh Pemkot Tangerang Selatan hingga persoalan banjir menjadi jauh berkurang. Maka tak heran bila kemudian sejumlah pengurus lingkungan—yang mengetahui bahwa HM. Robert Usman berencana mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Tangsel pada Pemilu 2019—langsung mengundangnya ke Balai Warga RW 08. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah tokoh masyarakat setempat, Subhan Zainal, Ketua Karang Taruna Airlangga, hingga para pengurus RT/RW.

Hajat yang di-inisiasi oleh warga itu bertujuan untuk mengetahui apa program serta pola kampanye yang akan dijalankan oleh HM. Robert Usman untuk Pemilu mendatang agar hasil yang dicapai bisa sesuai harapan bersama. Ditegaskan Ketua RW setempat, Mahfud, tanpa perlu diminta, kami akan memilih sosok Robert Usman dalam Pemilu nanti. “Hanya saja, kami juga ingin mengetahui hal-hal teknis agar bisa sejalan dengan tim kampanye Pak Robert,” ujarnya.

Dalam presentasinya, HM. Robert Usman menjelaskan sejumlah strategi serta pola kampanye yang akan dijalankan tim RUC untuk mencapai target suara. “Pada Pemilu 2019 ini kami menggunakan pola dan strategi yang lebih baik dari Pemilu sebelumnya. Hingga perlu ada koordinasi dengan tim jaringan agar pola yang sudah ditetapkan dapat berjalan sesuai rencana,” kata Robert Usman.

RT 001/04 Kampung Maruga, Kelurahan Serua
Sementara esok harinya, Jumat (30/03/2018), Robert Usman kembali hadir di tengah-tengah warga yang sudah menyatakan siap untuk menjadi bagian dari jaringan RUC. Kali ini wilayah yang disambangi adalah Kampung Maruga, Kelurahan Serua, atau tepatnya di di RT 01/04. Seperti di tempat-tempat sebelumnya, di kawasan ini pun Robert Usman menjelaskan mengenai pola yang akan dijalankannya dalam menghadapi Pemilu 2019 mendatang.    

“Alhamdulillah, pembentukan jaringan baru terus berjalan sesuai agenda. Insya Allah dalam satu bulan ke depan target jaringan ini sudah terpenuhi 100 persen,” tandas Robert Usman.

Proses Edukasi

Dalam proses pengembangan jaringan ini, Robert Usman memang tidak semata-mata berdiri untuk memobilisasi suara pada Pemilu mendatang. Namun lebih dari itu, presentasi yang disampaikan Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangsel ini juga mengandung muatan edukasi politik kepada warga.

“Pembekalan itu mulai dari pola dan strategi kampanye, proses pengembangan jaringan suara, metode penghitungan suara, hingga pengarahan tentang perlunya kehati-hatian terhadap informasi yang beredar, khususnya di dunia maya. Kami juga tidak ingin jaringan kami terlibat dalam peredaran hoax maupun informasi-informasi yang sifatnya menyesatkan maupun melecehkan kelompok tertentu,” jelas Robert Usman.

Kami menginginkan, sambung Robert, jejaring RUC ini bisa berpolitik secara sehat. Jangan hanya karena perbedaan pilihan dalam Pemilu, lalu kita jadi tidak saling tegur sapa dengan tetangga, atau bahkan dengan kerabat dekat. “Kerja cerdas adalah semangat kami untuk mencapai target tanpa perlu bersinggungan dengan pihak-pihak yang berbeda,” kata Robert.

# Sammy / RUC

Kamis, 22 Maret 2018

MENGAPA KITA HARUS MEMILIH HM ROBERT USMAN?



Sebagai pemilih cerdas, kita harus sungguh-sungguh meneliti seberapa besar nilai manfaat seorang kandidat bagi perbaikan sebuah daerah hingga pantas dipilih. Bagi kami, kehati-hatian itu merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pemilih dalam menentukan siapa kandidat yang pantas dimenangkan dalam Pemilu mendatang.

Berikut kami sampaikan catatan penting Mengapa Kita Harus Memilih HM. Robert Usman, SE, M.Si.


































FOGGING DI KAWASAN JOMBANG



Tim Robert Usman Centre (RUC) bergerak cepat begitu mendengar kabar terdapat bahaya DBD di Kawasan Rawalele, Jombang


Dipimpin langsung oleh HM. Robert Usman, tim Robert Usman Centre (RUC) langsung menyambangi Kampung Rawa Lele, Kelurahan Jombang, Ciputat Kota Tangerang Selatan (23/3/2018), untuk melakukan aktifitas fogging. Pasalnya, di kampung padat penduduk itu sudah terjadi musibah korban demam berdarah dengue (DBD) di mana seorang meninggal dunia dan seorang lagi dirawat di rumah sakit.

 “Alhamdulillah, begitu mendengar kabar musibah itu kami bisa langsung bergerak melakukan fogging di sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya penyebaran jentik nyamuk DBD,” kata Robert Usman, seraya menambahkan, situasi seperti ini memang tidak lagi bisa ditunda-tunda mengingat sudah terjadi dua kasus, dengan seorang di antaranya meninggal dunia.

Menurut Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangerang Selatan ini, kegiatan fogging untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu. Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, tapi harus berdasarkan kasus.

“Fogging hanya bisa dilakukan jika di sebuah daerah ditemukan lebih dari satu kasus DBD. Kalau ditemukan kasus, petugas akan melakukan penyelidikan epidemologi di lokasi dengan radius 100 meter. Karena nyamuk hanya bisa terbang maksimal 100 meter," kata Robert.

Ia menambahkan, tujuannya adalah untuk membunuh nyamuk dewasa dan memutus rantai penularan. Tapi bukan pada jentiknya. Fogging juga akan dilakukan jika ditemukan angka bebas jentik di wilayah tersebut kurang dari 95 persen dan telah terjadi penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain.

# Max / RUC

Rabu, 21 Maret 2018

MENGIKIS KEBOSANAN TERHADAP POLITIK


Politik juga punya momen untuk membangun nilai-nilai kebaikan.



Kita sama-sama tahu bahwa apa yang terjadi hari-hari ini nyaris sama dengan apa yang digambarkan Bung Hatta mengenai situasi politik pada masa demokrasi parlementer: ketika banyak partai politik cenderung menunjukkan sisi buram dari demokrasi. Pemilu sebagai hajat demokrasi pun menghadapi berbagai persoalan yang amat pelik tatkala realitas politik tidak berjalan sesuai dengan substansi dan cita-cita politik itu sendiri. Banyak politisi gagal menjalankan tugasnya sebagai gerbong penguatan masyarakat sipil hingga tidak mampu merespons tuntutan-tuntutan baru—baik di tingkat lokal maupun nasional. Tentu saja ini merupakan situasi berat bagi politisi yang ingin berkompetisi di Pemilu 2019. Lalu, bagaimana para politisi ini mengantisipasi situasi tersebut?.

Untuk mengetahuinya secara lebih mendalam, Tim RUC sudah menyunting hasil perbincangan isu ini dengan HM. Robert Usman, SE, M.Si, yang kini menjabat sebagai Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangerang Selatan. Berikut petikannya.

Menurut sejumlah pengamat, tren kepercayaan publik terhadap partai politik cenderung agak turun. Bagaimana pendapat Anda?

Saya rasa dengan situasi yang terjadi belakangan ini, ketika banyak kader parpol yang tertangkap tangan KPK serta hal-hal buruk lainnya di Gedung legislatif, wajar bila terjadi kecenderungan itu. Namun sebagai kader partai, saya tetap optimis bahwa situasi itu dapat diatasi.

Bagaimana mengatasinya, setidaknya dalam konteks kepentingan politik Anda di Kota Tangerang Selatan?

Saya sudah memperhitungkan situasi tersebut, karenanya saya membangun Robert Usman Centre (RUC). Salah satu poin pentingnya, lembaga ini dibangun sebagai wadah untuk mengikis energi kebosanan masyarakat terhadap politik menjadi energi yang lebih bersahabat dengan politik. Toh, kami sadar bahwa politik tidak mungkin diabaikan mengingat ia berkaitan erat dengan proses pendistribusian kekuasaan dan pengambilan keputusan di wilayah publik. Artinya, ia akan menentukan pada siapa, atau kelompok mana, realitas politik berpihak. Untuk menunjang tujuan tersebut, kami akan menggelar berbagai kegiatan berbasis diskusi serta pencerahan politik bagi warga.

Apakah itu bisa diartikan bahwa Anda masih meyakini Pemilu sebagai sebuah ruang kontestasi ide, gagasan, program, dan ideologi?

Ya, harus itu. Ketika dalam praktiknya banyak orang melupakan itu, bukan berarti gagasan yang sesungguhnya menjadi keliru. Saya percaya, dari sebuah pesta demokrasi—ketika teksturnya tetap sebagai ruang kontestasi ide, gagasan, program, dan ideologi—maka akan lahir embrio masyarakat sipil yang kokoh (strong civil society). Seberat apa pun situasinya, kita harus tetap optimis bahwa Pemilu merupakan sarana pembelajaran praktik berdemokrasi bagi rakyat yang dapat membentuk kesadaran kolektif seluruh komponen masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya.

Banyak pihak menilai bahwa politik itu dekat dengan “kebusukan”. Bagaimana pendapat Anda?

Kehidupan politik memang penuh dengan dinamika, apakah itu yang bersifat baik maupun yang buruk. Karenanya tak heran bila jauh-jauh hari, peringatan tentang bahaya (bermain) politik sudah lama dilontarkan sejumlah pemikir politik Islam klasik (fiqh siyasah), mulai dari al-Mawardi, al-Ghazali, hingga Ibn Taymiyyah. Bahkan Imam al-Ghazali menyatakan, politik adalah lahw dan la’b, permainan (yang) memabukkan dan pembuat lupa daratan. Kekuasaan, dalam nalar fiqh siyasah, cenderung bersumber dari nafsu yang sulit dikendalikan. Tapi bagi saya, politik tak selamanya busuk. Toh, sejak zaman nenek moyang, manusia punya dua ciri; "amour de soi", dorongan untuk mempertahankan diri sendiri, dan "pitie"; perasaan belas kasih antarsesama yang menderita. Politik adalah alat, dan kita mengandalkan manusianya.

Anda yakin “kebaikan” bisa menang di dunia politik?

Harus yakin. Bila tidak, untuk apa kita berpolitik. Para pemikir politik Islam klasik, saat membahas tentang institusi kekuasaan, sangat menekankan pentingnya akhlak, moral, dan etika. Karena berpolitik tanpa akhlak, moral dan etika bisa membuat banyak hal direduksi menjadi situasi persaingan antara “kami” dan “mereka”. Saya rasa, politik tidak bisa bertahan bila hanya mengibarkan panji-panji partikularisme, yang menegaskan apa yang istimewa pada kami dan tidak pada mereka. Toh, ada pemahaman bahwa politik pada akhirnya adalah sebuah proses pencarian dan pencapaian apa yang universal, suatu pergulatan antarkelompok yang terdorong untuk membentuk “kita”. Saat itulah, nilai-nilai kebaikan bisa menang.

Lalu dalam konteks Tangerang Selatan, apa yang perlu dijadikan isu saat ini untuk mengikis rasa kebosanan masyarakat terhadap politik?

Saya rasa kita perlu meningkatkan partisipasi politik berbasis konstituen pluralis yang bercorak lintas agama dan lintas etnis-kultural, demi terbangunnya keseimbangan antara kebebasan, kesetaraan, keadilan, solidaritas, dan demokrasi. Dalam banyak situasi, politik adalah soal bagaimana kita bersedia bekerja sama dengan pihak lain. Dan, tiap kehendak kerja sama itu harus mengandung unsur kesadaran akan batas: kata lain dari kerendah-hatian. Karena itu politik juga punya momen transendental; ketika kita merasa bertanggung-jawab untuk adil, tidak boleh netral atau bebas nilai--terutama kepada kelompok lemah yang tidak terwakili. Di situlah kita hadir untuk berjuang.

# Tim RUC

GENCAR MEMBANGUN JARINGAN



Politik adalah sebuah proses . . .


Kerja politik tidak bisa instant. Itulah salah satu poin penting bagi HM Robert Usman mengapa ia terus mengembangkan jaringan jauh-jauh hari dalam menghadapi Pemilu 2019. Bersama tim RUC-nya, hampir setiap hari ia terus melakukan penguatan jaringan hingga ke tingkat terkecil, yakni RT. Baginya, parpol harus bisa menjalankan tugasnya sebagai gerbong pembelajaran politik bagi masyarakat agar mampu merespons tuntutan-tuntutan baru.

“Hal ini menjadi penting mengingat masyarakat harus ditempatkan sebagai bagian utama dari sebuah siasat politik. Implementasinya, jalan dialog menjadi salah satu poin penting untuk menuju sebuah pengembangan jaringan politik yang sesuai harapan,” jelas HM. Robert Usman. Ia menambahkan, pengembangan jaringan ini pun dapat menjadi semacam alat ukur bagaimana kita secara tepat mengukur kekuatan (politik) kita, dan bagaimana secara benar melihat kemungkinan-kemungkinan dalam keterbatasannya.

“Saya kira itulah konsep ‘politisi zaman now’ yang harus dibangun, yakni: ketika politik dikelola dengan tepat dan benar--sebagai ajang untuk membentuk kesadaran kolektif bangsa tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya—serta dapat pula diukur kekuatannya,” tandas Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangsel ini.

Karena itulah HM. Robert Usman begitu intens melakukan kegiatan pengembangan jaringan ini, baik di kantor sekretariat Robert Usman Centre (RUC) maupun di berbagai lokasi lainnya di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan. “Saya berharap Pemilu 2019 ini dapat menjadi momen bagi Golkar Tangsel untuk mengembangkan kuantitas sekaligus kualitas kadernya agar pencapaian hasil Pemilu bisa sesuai target,” ucap anggota DPRD Kota Tangsel periode 2009-2014 itu.


# Max / RUC



Foto-foto 

#RobertUsman : Pilhan Pasti











Sabtu, 13 Januari 2018

SAMPAH JANGAN MENGGUNUNG LAGI DI CIPUTAT



PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN HARUS SEGARA MENCARIKAN SOLUSI AGAR SAMPAH TIDAK LAGI MENGGUNUNG DI CIPUTAT.


Sampah memang masih menjadi salah satu persoalan pelik di sejumlah wilayah perkotaan di Indonesia, termasuk di Kota Tangerang Selatan. Tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu cepat—yang juga berarti bertambahnya volume sampah--ternyata belum diimbang dengan sistem pengendalian sampah yang baik. Maka tidak heran bila di sejumlah titik di kawasan Tangerang Selatan, khususnya sekitar Pasar Ciputat, sampah kembali menumpuk.

Berdasarkan pemantauan lapangan tim Robert Usman Centre (RUC), hingga hari ini (13/1/2018) masih banyak terdapat tumpukan sampah di sejumlah titik di kawasan Pasar Ciputat. Salah satunya yang cukup mengganggu adalah di titik pertigaan yang mempertemukan Jalan Arya Duta dengan Jalan Dewi Sartika, Ciputat. Sampah yang kebanyakan berasal dari area pasar ini ditumpuk sembarangan hingga tumpah ke jalan raya.

Penumpukan sampah itu, yang juga terdapat di separator di sekitar SPBU di putaran jalan dari arah pamulang menuju Gaplek dan di sekitar area pasar lainnya, telah menghadirkan kesan kotor dan kumuh bagi wilayah Kota Tangerang Selatan. Padahal, kawasan Ciputat—selain sebagai ibu kota Tangerang Selatan—juga menjadi salah satu titik masuk ke kota ini.

Dari hasil perbincangan tim RUC dengan sejumlah petugas kebersihan diperoleh keterangan bahwa jumlah armada yang setiap hari bertugas mengangkut sampah di Pasar Ciputat sangat terbatas, yakni sekitar 2 sampai 3 unit truk. Sementara kebutuhannya mugkin di atas 6 armada per hari. Persoalan itu semakin rumit ketika terjadi antrian masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cipeucang milik Pemkot Tangerang Selatan.

Berdasarkan hasil investigasi data-data, Wali Kota Airin Rachmy Diany sebenarnya sudah pernah mewacanakan untuk membangun sistem pengendalian sampah dengan teknik komposting khusus untuk Pasar Ciputat. Artinya, sampah-sampah dari Pasar Ciputat bisa diatasi sendiri hingga tidak perlu ikut dibuang ke TPA Sampah Cipeucang. Namun hingga hari ini, wacana itu belum terealisasi.

Padahal, kapasitas TPA Sampah Cipeucang juga sudah mengkhawatirkan, mengingat tidak ada keseimbangan antara kapasitas dengan produksi sampah yang dihasilkan setiap hari. Data yang diperoleh RUC menyebutkan, volume sampah yang berasal dari warga Kota Tangerang Selatan saat ini mencapai sekitar 1.500 ton per hari. Sementara TPA Cipeucang hanya sanggup menampung 880 ton sampah per hari.

Bayangkan, terjadi selisih 620 ton sampah per hari yang sesungguhnya tidak bisa diatasi oleh TPA Cipeucang.


# Bayong Cappoera / RUC

Kamis, 11 Januari 2018

ROBERT USMAN DALAM FOTO


Sebagai politisi yang sudah cukup memiliki pengalaman, teman, dan jaringan di Kota Tangerang Selatan, HM. Robert Usman merupakan sosok yang cukup sering mengunjungi dan dikunjungi warga dalam berbagai aktifitas. Bukan saja pada forum-forum resmi, namun juga dalam kegiatan-kegiatan biasa, baik itu sekadar mengobrol bersama, menjenguk sabahat, menerima kelompok pemuda masjid, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat. Bagi yang sudah mengenal pria yang kini duduk sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar Kota Tangsel ini, hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa dilakukan oleh HM. Robert Usman.

Berikut adalah sebagian rangkaian foto aktifitas HM. Robert Usman sekitar satu bulan ini yang sempat terekam.



1. Silaturrahmi dengan warga di RW 012 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat




2. Ngobrol bareng para pemulung di "istana pemulung" di wilayah Tangerang Selatan




3. Berbincang-bincang dengan Wali Kota Tangerang Selatan, Hj. Airin Rachmy Diany




4. Menerima kunjungan dari perwakilan remaja masjid Kelurahan Serua dan Serua Indah




5. Silaturrahmi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, H. Muhammad





6. Menerima kunjungan dari perwakilan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah 




7.  Silaturrahmi dengan warga Kelurahan Serua Indah




8. Silaturrahmi dengan anggota DPRD Provinsi Banten, H. Harun Al-Rasyid




9. Silaturrahmi dengan Ketua KPUD Kota Tangerang Selatan, Mohamad Subhan























10. Kerja bakti bersama pemuda Kelurahan Serua